Bagi setiap orang,
berwisata memiliki tujuan yang berbeda.
Bagi setiap orang,
berwisata memiliki tujuan yang berbeda. Ada yang memang pecinta traveling,
ingin menemukan tempat-tempat baru, pemburu selfie dan ada juga yang ingin
mencari ketenangan batin. Nah kalau kamu adalah tipe traveler yang mencari
ketenangan batin, tidak ada salahnya kamu mencoba mengunjungi 10 wisata religi
di Jogja ini. Mana saja ya kira-kira? Seperti penelusuran kami ini dia tempat-tempatnya.
1. Masjid Kotagede
Masjid Kotagede Jogja
merupakan masjid tertua di Kota Gudeg ini yang dibangun sejak zaman kejayaan
kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Sultan Agung. Masjid yang berada di
kawasan wisata heritage Kotagede ini masih memiliki ciri khas klasiknya. Saat
kamu berwisata di Kotagede, jangan lewatkan mengunjungi masjid ini. Apalagi
untuk kamu yang beragama muslim, sempatkan untuk merasakan sholat di masjid
tertua di Jogja ini.
2. Gereja Ganjuran
Jika kamu ingin melihat
Yesus dalam balutan Jawa, maka berkunjunglah ke Gereja Ganjuran yang terletak
di Bantul. Gereja ini sangat unik karena menampilkan Yesus dan Bunda Maria
dengan busana campuran Jawa dengan Hindu. Di gereja tersebut juga terdapat
candi dengan patung Yesus di dalamnya yang biasa digunakan para jemaat untuk
merenung dan berdoa. Sebenarnya gereja ini bukanlah tempat wisata, namun
siapapun diperbolehkan untuk berkunjung walaupun bukan umat Katolik.
3. Sendang Sono
Salah satu tempat
wisata rohani Katolik yang terkenal di Jogja adalah Sendang Sono. Sendang
berarti mata air. Pada tahun 1904, Romo Van Lith datang dan membaptis 173 warga
Kalibawang Kulonprogo dengan air sendang. Sejak saat itulah, tempat ini menjadi
tempat perziarahan umat Katolik. Peristiwa pembaptisan ini tergambar dalam
relief di salah satu kapel. Kompleks ziarah Sendang Sono ini terdiri dari
kapel-kapel kecil, lokasi Jalan Salib, goa Maria, pendopo, sungai, dan kios
penjualan perlengkapan doa. Di sana kamu bisa beribadah serta menikmati
indahnya Sendang Sono.
4. Pura Vaikuntha
Vyomantara
Pura ini terletak di
dalam kompleks AAU di daerah Janti, Yogyakarta. Pura ini tidak saja
diperuntukkan untuk warga di kesatuan TNI AU, namun juga untuk umum dimana umat
dari di luar juga dapat mengikuti persembahyangan di pura ini. Buat kamu yang
ingin merasakan Jogja dengan aroma Bali, bisa berkunjung ke pura ini.
5. Masjid Kauman
Masjid Kauman atau yang
disebut juga dengan Masjid Agung Keraton dibangun pada masa pemerintahan
Hamengku Buwono I. Berdiri megah di alun-alun utara Yogyakarta, merupakan salah
satu bangunan cagar budaya Nasional. Lokasinya tentu tidak jauh dari Alun-alun Keraton
Ngayogyakarta. Di masjid ini kamu bisa mneyaksikan ornamen klasik yang sudah
bertahan ratusan tahun lamanya.
6. Goa Maria
Tritis
Goa Maria Tritis
merupakan salah satu tempat wisata rohani Katolik di Yogyakarta yang cukup unik.
Bila biasanya Goa Maria berupa goa buatan, maka Goa Maria Tritis ini merupakan
goa alami lengkap dengan stalaktit dan stalagmit. Terletak di daerah Paliyan,
Gunungkidul, di tempat wisata religi ini kamu bahkan bisa mendengar cicit
kelelawar dan air yang menetes di goa.
7. Klenteng Gondomanan
Salah satu peninggalan
etnis Tionghoa di Jogja adalah Klenteng Bhudda Prabha atau yang lebih dikenal
dengan Klenteng Gondomanan. Berlokasi di daerah Gondomanan tepatnya Jalan
Brigjen Katamso Nomor 3, Kota Yogyakarta, merupakan bangunan yang memilki nilai
sejarah dan spiritual yang penting bagi
perkembangan budaya Tionghoa di Yogyakarta. Bagi kalian etnis Tionghoa atau
yang beragama Buddha, kamu bisa menjalani doa dan mengikuti sejumlah kegiatan
keagamaan. Atau cuma sekadar menikmati keindahan arsitekturnya.
8. Sendang Sriningsih
Kawasan yang kini
menjadi tempat ziarah Sendang Sriningsih ini dikeramatkan dan dulunya sering
dipakai untuk bersemedi. Namanya dulu adalah Sendang Duren. Lalu pada tahun
1935, Sendang Duren mulai dibangun menjadi tempat ziarah. Namanya pun berganti
menjadi Sendang Sriningsih. Sriningsih memiliki arti perantara segala rahmat.
Walaupun saat ini sumber asli sendang tidak lagi terlihat, namun pengunjung
dapat mengambil air dari pancuran yang ada.
9. Klenteng
Poncowinatan
Klenteng Kwan Tee Kiong
ini biasa dikenal dengan Klenteng Poncowinatan oleh masyarakat Jogja, karena
memang terletak di daerah Poncowinatan. Bangunan yang didominasi warna merah
dan kuning emas sebagai corak ornamen dengan sudut atap yang meruncing sudah menjadi
salah satu ciri khas dari kawasan Pasar Kranggan yang terletak di Jalan
Poncowinatan.
10. Masjid Pathok
Nagoro
Selain masjid di kota,
Keraton Yogyakarta juga memiliki lima buah masjid lain yang biasa disebut dengan
masjid-masjid Pathok Nagoro, yaitu masjid kagungan dalem di wilayah nagaragung
yang selain berfungsi religius, juga berfungsi sebagai tempat pertahanan
rakyat. Berangkat dari arti kata pathok nagoro, maka masjid tersebut juga
berfungsi sebagai tanda kekuasaan raja. BACA JUGA: Masjid Pathok Negoro
Plosokuning ini sudah berumur 292 tahun
Masjid-masjid pathok
negoro antara lain berikut ini:
- Masjid Dongkelan: terletak di sisi barat daya kota yakni di Kauman, Dongkelan, Tirtonirmolo, Bantul.
- Masjid Babadan: terletak di sisi timur kota yakni di Kauman, Babadan, Banguntapan, Bantul.
- Masjid Wonokromo: terletak di sisi selatan kota yakni di Wonokromo, Plered, Bantul.
- Masjid Mlangi: terletak di sisi barat laut berada kota di Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman.
- Masjid Plosokuning: terletak di sisi utara kota yakni di Ploso Kuning, Ngaglik, Sleman
Masjid-masjid ini masih
memelihara bangunan klasiknya. Sehingga sungguh sangat menarik bagi kamu yang
suka sejarah untuk menelusurinya.
0 komentar:
Post a Comment